Jumat, 17 Juli 2015

CARA BUDIDAYA PISANG BARANGAN

CARA BUDIDAYA PISANG BARANGAN


http://tipspetani.blogspot.com/2015/07/cara-budidaya-pisang-barangan.html

Pemilihan Lokasi dan Persiapan Lahan budidaya pisang
  • Lokasi yang baik untuk budidaya adalah daerah yang datar dan memiliki curah hujan merata sepanjang tahun. Pada daerah ini yang datar perlu dibuatkan parit-parit untuk mencegah terjadinya genangan yang dapat menyebabkan tumbuhnya jamur.
  • Lahan perlu dibersihkan dari Gulma secara merata untuk mencegah persaingan unsur hara dengan tanaman utama. Selain itu dengan lahan yang bersih lebih memudahkan dalam proses penanaman.
  • Tidak disarankan menggunakan Herbisida karena dapat merusak struktur komposisi tanah, kandungan unsur hara dan jasad renik sebagai pengurai.


1. Bibit dari Anakan
  • Bagi petani yang memiliki modal yang terbatas cara ini yang paling sering dipilih, selain lebih mudah di dapat juga tidak memerlukan proses yang panjang. Dalam pemilihan bibit ini yang perlu diperhatikan adalah keseragaman umur dan ukuran tanaman yang akan dijadikan bibit. Hal ini diperlukan untuk keseragaman waktu panen, tetapi jika tidak memerlukan keseragaman waktu panen hal ini tidak perlu dilakukan.
  • Bibit diambil dari rumpun indukan yang memiliki pertumbuhan yang baik, daun yang lebat dan hijau, batang besar dan tegap serta produksi buah yang banyak. Pada umumnya indukan yang baik mampu memproduksi buah yang baik mencapai 6-10 sisir dalam setiap tandan.

2. Bonggol

  • Pemilihan metode pangadaan bibit Pisang Barangan dengan cara ini memerlukan waktu dan proses yang cukup panjang. Tetapi memiliki keunggulan dalam hal keseragaman umur tanaman dan waktu Pemanenan serta jumlah bibit yang lebih banyak dalam waktu bersamaan.
  • Benih ini diperoleh dengan membongkar bonggol pisang yang buahnya sudah dipanen secara bersamaan, kemudian dipotong potong dan dibelah berdasarkan mata tunasnya,proses ini juga perlu kehati-hatian agar tidak merusak mata tunas.Potongan potongan kecil mata tunas inilah yang akan dijadikan benih.Potongan mata tunas sebelumnya direndam dalam air hangat selama 10 menit,kemudian disemai dalam polybag.Sekitar 2 bulan benih ini siap untuk dipindah ke lahan.
  • Sebenarnya saat ini sudah mulai dikembangkan teknik budidaya dengan tehnik kultur jaringan tetapi metode ini kecil kemungkinan dapat dilakukan oleh petani karena keterbatasan pengetahuan.


D.Persiapan Lubang Tanam dan Penanaman pisang
Lubang tanam dibuat dengan ukuran 50cm x 50cm x 50cm dengan memisahkan Top soil (bagian tanah paling atas) dengan subsoil (tanah dibagian yang lebih dalam) dan jarak tanam 2m x 3m, jalur dengan jarak 2m dibuat arah utara-selatan dan jalur dengan jarak 3m dibuat arah timur-barat hal ini dimaksudkan untuk mengoptimalkan penerimaan sinar matahari.

Sebelum penanaman dilakukan lubang diberi campuran Pupuk kandang dan Topsoil yang telah dipisahkan tadi dan dibiarkan mendapat sinar matahari untuk menghilangkan kemungkinan adanya jamur.

Penanaman sebaiknya dilakukan pada musim penghujan agar ketersediaaan air terjaga. Untuk mencegah serangan jamur pada Bibit sebelum di tanam bibit dicelup dalam larutan Fungisida. Lakukan pemeriksaan dan penyulaman terhadap bibit yang mati 2 minggu setelah penanaman.
http://tipspetani.blogspot.com/2015/07/cara-budidaya-pisang-barangan.html


Pemeliharaan tanaman  pisang
1. Pengendalian Gulma
2.Pemupukan

pemupukan bisa menggunakan campuran urea,TSP dan KCl atau NPK sebanyak 200 gram/rumpun setiap 3 atau 4 bulan sekali.

3.Penjarangan 
Dalam 1 rumpun tanaman sebaiknya hanya terdapat 3 pohon. Lakukan penjarangan pada setiap rumpun dengan jarak umur antara induk dan anakan diupayakan 3-4 bulan. Hal ini dilakukan untuk mengoptimalkan pertumbuhan tanaman dan buah serta kualitas dan kontiunitas produksi.

Buang daun yang telah diserang ulat penggulung daun.

4.Pembuangan jantung
Jumlah sisir dalam tandan penting untuk diperhatikan karena mempengaruhi kualitas buah. Umumnya dalam setiap tandan terdapat 6-10 sisir. Jika terlalu banyak buah tumbuh tidak terlalu besar. Sesuaikan dengan kondisi tanaman, misalnya jumlah daun yang segar dan kemampuan batang untuk menahan beban buah. Saat dirasa cukup lakukan pemotongan jantung kemudian bungkus buah untuk menghindari serangan hama. Pada saat berbuah tanaman memerlukan kelembaban yang baik, untuk itu perhatikan ketersediaan air. Agar buah tumbuh dengan optimal.


Pemanenan tanaman pisang
Setelah berumur setahun biasanya pisang mulai bisa dipanen. Lakukan pemanenan setelah buah telah tua. Ini ditandai dengan telah rontoknya sisa kuncup bunga yang mengering pada ujung buah dan bentuk buah yang telah relatif bulat. Hindari memanen buah sampai buah masak di pohon karena dikhawatirkan buah terlalu matang pada saat sampai ke pengumpul atau penjual buah yang dapat mengakibatkan kerusakan buah. Tetapi jika buah dijual sendiri hal ini tidak terlalu mmenjadi masalah.

Tebang pohon yang telah dipanen, dan dikumpulkan pada satu tempat. Hindari membiarkan batang pohon membusuk pada rumpun karena dapat menjadi media pertumbuhan jamur.

Pengolahan Media Tanam Untuk Tanaman Nangka

Pengolahan Media Tanam Untuk Tanaman Nangka

http://tipspetani.blogspot.com/2015/07/pengolahan-media-tanam-untuk-tanaman.html
Sebelum kegiatan penanaman dilaksanakan, perlu dilakukan pemeriksaan lapangan dan berdasarkan hasil pemeriksaan lapangan ditentukan batas-bata sareal .Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman nangka seperti gulma,genangan air, struktur serta pola tekstur tanah harus dibenahi/dikendalikan. Untuk itu tindakan pembersihan lapangan secara total, pengaturan drainase dan pengolahan tanah terutama di tempat yang akan dibuat lobang tanam.
Beberapa ketentuan yang perlu diperhatikan dalam pembuatan bedengan pembibitan sebagai berikut:
    • Ukuran bedengan beragam tetapi biasanya digunakan antara 5 x1 m atau 10 x1 m.
    • Bedengan membusur arah Utara ke Selatan dan pinggirnya diperkuat denganbambu, batu merah, atau kayu serta permukaannya ditinggikan 10-15 cm dariatas permukaan tanah.
    • Antar bedengan berjarak 0,45 m dan setiap 5-10 m bedengan dibuat jalanpemeriksaan sekitar 60-100 m.
    • Saluran air dibuat sepanjang kiri kanan pemeriksaan.
    • Bedengan diberi naungan dengan atap nipah atau sarlom. Bagian yang menghadap ke timur dibuat lebih tinggi daripada yang menghadap ke Barat.
    • Dalam bedengan disusun kantong-kantong plastik yang sudah diisi media tumbuh dan sudah diberi lobang-lobang kecil di bagian bawahnya. Media tumbuh yang digunakan campuran tanah lapisan olah, pupuk organik, dan pasir halus dengan perbandingan 2:1:1. Ukuran kantong plastik yang digunakan 20 x30 cm dengan tebal 0,08 mm dan berwarna hitam.
Pengapuran
Apabila pH tanah bersifat terlalu asam atau basa maka perlu dilakukan beberapa upaya agar nangka bisa tumbuh dan memberikan hasil yang optimal. Apabila terlalu asam (pH<5 basa="" dapat="" ditambahkan="" jika="" kapur="" ph="" terlalu=""> 7) bisa ditambahkan belerang. Dosis yang dipakai tergantung pada kondisi tanahnya namun sebagai pedoman 1 kg kapur atau belerang untuk 1 m3 lobang tanam.

Pemupukan
Pada lobang tanam, tanah hasil galian dicampur dengan pupuk kandang 20kg/lubang dan dolomit 0,5 kg/lubang (untuk menaikkan pH). Tanah campuran ini dimasukkan ke lubang 2-3 minggu sebelum penanaman. Seminggu sebelum tanam berilah pupuk NPK (15-15-15) 100 gram ke dalam lubang penanaman.

Teknik Penanaman

Penentuan Pola Tanam
Pola usaha pekarangan adalah bertanam di lahan sekitar rumah. Hasil ini tidak semata-mata untuk dijual tetapi sebagian untuk dikonsumsi sendiri. Sedangakan pola usaha kebun yaitu bertanam di lahan yang jauh lebih luas dari pekarangan dengan pertimbangan hasilnya untuk memenuhi kebutuhan pasar, modal dan tenaga kerja cukup tersedia serta lahannya sesuai dengan persyaratan tempattumbuh nangka.Pola usaha kebun dapat berbentuk kebun tanaman murni dan kebun tanaman campuran. Pada kebun tanaman murni hanya ditanam satu jenis tanaman yaitu seluruhnya ditanami nangka. Sedangkan di kebun campuran, pohon nangka dicampur nenas, pepaya, dan sebagainya. Pohon nangka yang dipelihara di kebun buah jarak tanamnya 8 - 12 m, dalam pola segi empat atau segi enam: kepadatan yang umum adalah 100-120 batang/ha.Jarak tanamnya antara lobang tanam 12 x 12 m atau 4 x 6 m.

Pembuatan Lobang Tanam
Lubang tanam dibuat dengan ukuran 0,5 x 0,5 x 0,5 m atau 1 x 1 x 0,5 m. Pada saat penggalian lubang tanam, tanah bagian atas dipisahkan dari tanah bagianbawah. Tanah bagian atas dicampur dengan pupuk kandang yang sudah matang sebanyak 20 kg per lubang. Lubang tanah yang telah digali dibiarkan terbukaselama 1-2 minggu, agar mendapat sinar matahari sehingga teroksidasi denganbaik. Untuk menghindari kendala tanah asam, tanah galian dicampur dengan dolomit/kapur pertanian sebanyak 0,5-1 kg per lubang tanam dan tanah campuranini dimasukkan ke dalam lubang 2-3 minggu sebelum penanaman. Untuk tanah yang terlalu berat, selain pengolahan tanah dapat pula ditambahkan pasir sebanyak 0,5 kaleng per lubang. Seminggu sebelum tanam berilah NPK (15–15– 15) 100 gram ke dalam lubang penanamn apabila perlu. Bibit hasil semaian atau okulasi ditanam tegak dan kokoh ke dalam tengah lubang penanaman. Jarak antara lubang tanam 12 x 12 m atau 4 x 6 m.

Cara Penanaman
Penanaman dilakukan sore hari atau pagi hari pada permulaan musim penghujan yaitu saat curah hujan sudah cukup merata.Bibit ditanam pada lubang yang sudah tersedia, tegak lurus. Sebelum bibit ditanam, kantong plastik harus dibuang. Kalau penanaman dilakukan di luar musim penghujan atau karena adanya kelainan iklim, yaitu musim hujan tiba-tiba berubah menjadi kemarau lagi, maka bibit yang telah ditanam perlu disiram secara teratur.

Pembuatan Lubang pada Mulsa
Pemberian mulsa di sekitar pohon nangka sangat perlu; terutama pada saat musim kemarau untuk meningkatkan kelembapan tanah. Namun pada musim hujan mulsa tidak diperlukan karena dapat mendatangkan serangan jamur. Mulsa juga dapat dimasukkan ke dalam tanah sebagai pupuk organi, pemberian dua kaliper tahun sangat membantu pertumbuhan tanaman. Pemberian pupuk pabrik majemuk dilakukan di Malaysia dengan dosis 2-3 kg per pohon.


Penjarangan dan Penyulaman
Penyulaman tanaman yang mati dilakukan pada saat hujan masih turun di tahun pertama dan tahun kedua.

Penyiangan
Penyiangan atau membebaskan tanaman dari serangan gulma atau tumbuhan pengganggu dilakukan dengan cara membersihkan gulma secara manual/kimia dari tanaman nangka dengan radius 1-2 m. Pengendalian gulma secara kimiawi menggunakan herbisida misalnya Paracol 1,5 liter dalam 600 liter air per ha atau Roundup 2-3 liter dalam 800 liter air/ha.Penyiangan pertama dilakukan 1-2 bulan setelah penanaman, selanjutnya setiap2-4 bulan dilakukan selama 2-3 tahun. Penyiangan dilakukan dengan cara manual atau kimiawi.

Pemupukan
Pemberian pupuk organik berupa pupuk kandang atau pupuk kompos 1-2 kalisetahun sebanyak 20 kg per tanaman. Pemberian pupuk anorganik dilakukan satu minggu setelah penanaman dengan dosis 100 gram NPK per tanaman.Pemupukan kedua pada umur 6 bulan dengan dosis 150 gram NPK per tanaman.Pemupukan ketiga dilakukan pada tanaman umur 12 bulan dengan dosis 200gram per tanaman. Pemupukan keempat pada umur 18 bulan dengan dosis 250gram per tanaman dan pemupukan kelima dilakukan pada tanaman umur 24 bulan dengan dosis 300 gram per tanaman. 
Selanjutnya bagi tanaman yang sudah berbunga pada lahan tidak subur dapat ditambahkan pupuk organik 650gram/pohon.Untuk meningkatkan tanaman diperlukan tambahan pupuk daun guna merangsang pembentukan daun. Pemberian pupuk daun dilakukan selang 2minggu sampai tanaman umur 17 bulan. Jenis pupuk daun yang digunakan Gandasil D/Bayfolan.

Pengairan dan Penyiraman
Tanaman nangka membutuhkan drainase yang baik. Pengairan ini diperlukan untuk meningkatkan produktivitasnya.Tanaman nangka memiliki perakaran dalam, tidak membutuhkan penggenangan pada saat musim kemarau karena tanaman nangka kurang toleran terhadapgenangan. Akarnya masih mampu meyerap air pada tanah yang dalam.Pemberian air tambahan diperlukan selama dua tahun pertama pertumbuhannya.

Pemeliharaan Lain
  • Pemangkasan dilakukan pada bagian tanaman yang tidak subur dan tidak produktif. Pemangkasan cabang dilakukan terhadap pohon nangka yang bertajuk rimbun agar sinar matahari tidak terhalangi sehingga merangsang perbungaan.Pemangkasan dibatasi pada penjarangan pucuk ketika pohon mulai ditanam dan sedikit pemotongan dahan-dahan yang mengandung buah agar memudahkan mencapai buah untuk dibungkus dan kemudian dipanen. Pemangkasan cabang dimaksudkan untuk mengatur pembuahan, karena bunga betina muncul pada batang utama atau cabang primer.
  • Perangsangan pembungaan dilakukan dengan cara melukai, mengebor/mengikat batang. Tujuan perlakuan untuk menghambat hasil asimilasi daun agar tidak meyebar ke seluruh bagian tanaman, melainkan untuk merangsang pembungaan. Agar buah nangka hasilnya baik dan besar, lakukan penjarangan buah. Buah yang mulai membesar bungkuslah dengan kantong/kertas semen yang sudah dicelupakan ke dalam larutan insektisida. Bisa juga dibungkus dengan anyaman dedaunan, misalnya menggunakan daun-daun palem atau anyaman kelapa.Tindakan ini dapat menghalangi serangan tikus atau kelelawar, dan memikat semut yang dapat mengusir serangga lain sehingga diperoleh buah yang kulitnyamulus dan cerah

    TEKNIK PEMBIBITAN BUDIDAYA TANAMAN NANGKA

    TEKNIK PEMBIBITAN BUDIDAYA TANAMAN NANGKA

    http://tipspetani.blogspot.com/2015/07/teknik-pembibitan-budidaya-tanaman.html
    • Umumnya perbanyakan tanaman nangka dilakukan dengan menggunakan bijinya,karena perbanyakkan dengan cangkok atau okulasi hanya sedikit persentase jadinya. Hal ini mungkin disebabkan kandungan lateksnya yang dapat menghambat proses persatuan.
    • Seleksi dilakukan sejak masa pembibitan apabila ingin mendapatkan nangka yang bersifat unggul (cepat berbuah, mampu berproduksi banyak dengan buah yang berkualitas dan tahan terhadap hama dan penyakit). 

    Beberapa hal yang perludiperhatikan dalam memilih bibit nangka yang baik adalah


    a.Bibit harus berasal dari jenis atau varietas yang unggul (produksi tinggi, buah berkualitas baik, berumur panjang dan tahan terhadap hama dan penyakit).

    b.Bibit harus sehat yang dapat dilihat dari sosoknya yang kokoh, batangnya kuat,lurus dan tumbuh tegak, percabangan banyak serta daun bagian atas berwarna hijau segar dan mengkilap.

    Penyiapan Bibit
    Penanganan benih mencakup pencucian secara hati-hati untuk membuang kulitbiji yang berlendir dan membuang bagian perikarp yang berupa tanduk; perlakuan ini akan memperbaiki perkecambahan. 

    Benih disemai sewaktu masih segar; jika diperlukan penyimpanan jangka pendek, benih tidak boleh dibiarkan mengering.Benih yang memilki 40% dari kandungan air aslinya dan disimpan dalam wadah plastik yang kedap, dengan suhu udara 20 derajat C masih mampu berkecambah selama 3 bulan. 

    Dalam kondisi yang memadai perkecambahan dapat diawalisetelah 10 hari dan mencapai persentase perkecambahan 80-100% dalam jangka waktu 35-40 hari setelah disemai. Benih hendaknya diletakkan mendatar atau dengan hilumnya menghadap ke bawah untuk perkecambahan.

    Cara pembiakan pohon nangka dengan okulasi memerlukan keterampilan khususdan pengalaman dan persentase jadinya rendah. Keuntungannya antara laincepat berbuah dan sifatnya induknya dapat diturunkan.Tanaman yang digunakan sebagai pangkal bawah adalah anakan nangka/cempedak yang asalnya dari biji.

    Cara okulasinya adalah sebagai berikut:

    a)Sayat sebuah mata kayu (mata entras) dari batang nangka, dengan kulitnya kira-kira 2 cm dari atas sampai 2 cm di bawah mata. Kayu yang terbawa dibuang dengan hati-hati agar titik tumbuh mata tidak rusak.

    b)Sayat kulit pohon pangkal bawah , kira-kira 10-20 cm di atas leher akar dengan lebar 2-3 cm dan panjangnya 3-4 cm. Ungkitlah dari kayunya dan lidah kukit dipotong separuhnya. Masukkanlah mata tersebut ke dalam lidah kulit pohon pangkal bawah tersebut, sedemikian rupa, mata masih kelihatan di atas lidah kulit pohon yang dipotong. Kemudian ikatlah dengan tali rafia dan mata tetap tersembul keluar (jangan sampai terhimpit).

    c)Pada okulasi yang berhasil, sesudah 8-14 hari ikatan tali rafia harus dibuang. Apabila tunas sudah tumbuh sepanjang 1-10 cm, ikatlah tunas pada bagian atas pohon, agar tunas tumbuhnya lurus dan tidak dirusak karena digoyang-goyang angin. 

    Bahan untuk cangkok diambil dari dahan muda/ranting baru berada di cabang pohon/tunas ranting baru yang berada di cabang pohon maupun tunas ranting yang belum produktif. 

    Pencangkokkan dilakukan menjelang musim penghujan agar perakaran dapat tumbuh dengan baik. Namun demikian pencangkokkan dilakukan pada musim kemarau, tetapi harus disiram secara teratur.

    Cara mencangkok dilakukan dengan cara mengupas kulit sekeliling dalam 3-5 cmlebarnya. Luka yang telah dibuat dibiarkan kering kena angin 1-2 hari. Kemudian luka bagian atas diolesi hormon rootone F, setelah itu ditutup dengan tanah berkompos atau humus yang telah dibasahi dan dibalut dengan sabut kelapa atau plastik yang telah diberi lobang-lobang kecil. 

    Teknik Penyemaian Bibit

    Biji disemai/ditanam ke dalam kantong-kantong plastik yang sudah tersedia dibedengan sedalam setebal biji, setelah itu ditutup lapisan tanah tipis. Biji akanberkecambah dengan rata-rata daya kecambah dan persen jadi tanaman ± 90 %.

    Semai muda dipotkan selambat-lambatnya setelah berdaun empat helai, karenabibit yang lebih tua sulit untuk dipindahtanamkan (transplanting). Kesulitan inidapat diatasi dengan cara menyemaikan 1-2 benih langsung ke dalam satu wadah. Semai paling cocok disimpan di bawah naungan (50-70 % intensitas cahaya matahari penuh).

    Pemeliharaan Pembibitan/Penyemaian
    Untuk bibit dari biji, penyiraman dilakukan secara teratur setiap pagi hari.Sebaiknya persemaian diberi naungan yang tidak terlalu rapat dan menghadap kearah timur guna mencegah penguapan air yang terlalu cepat.

    Untuk bibit dari cangkokkan, penyiraman tanaman nangka dapat dilakukan secara teratur tiap hariuntuk mencegah kekeringan. Penyiraman ini dilakukan kalau belum ada hujan.Semai dari cangkokan sebaiknya diberi naungan saat baru dipindahkan supaya tidak layu.

    Pemindahan Bibit

    Bibit yang akan diangkut ke lapangan penanaman sebaiknya disiram terlebihdahulu. Pengangkutan bibit ke lapangan penanaman dilakukan pagi atau sore haridan dikerjakan dengan hati-hati. 

    Pembongkaran bibit di lapangan dikerjakan hati-hati seperti halnya pada waktu pengangkutan. Apabila jarak angkutan bibit cukup jauh, maka bibit yang telah dibongkar dirawat lebih dahulu beberap hari sebelum ditanam.

    Bibit-bibit ini (dari biji) dapat ditanam di lapangan sewaktu masih muda sekali,yaitu sebelum perakarannya tumbuh keluar pot, sebab gangguan terhadapperakaran dapat mematikan bibit itu.

    Bibit juga harus mempunyai ukuran tinggi 50-75 cm dan berumur 1-1 1/2 bulan.Bibit dari okulasi dapat ditanam di lapangan pada umur 6-8 bulan. Jika panjang tunas telah mencapai 2-30 cm, potonglah bagian atas pohon pangkal dan lukanya ditutup parafin. 

    Untuk okulasi sebaiknya dilakukan pada saat udara cerah dan tidak hujan. Bibit dari cangkokan, umumnya setelah 1-2,5 bulan, cangkokan sudah berakar banyak dan cangkok dapat diambil. Setelah disapih beberapa hari,cangkok dapat ditanam di lapangan.

    SYARAT TUMBUH TANAMAN NANGKA

    SYARAT TUMBUH TANAMAN NANGKA

    http://tipspetani.blogspot.com/2015/07/syarat-tumbuh-tanaman-nangka.html
    • Angin berperan dalam membantu penyerbukan bunga pada tanaman nangka.
    • Pohon nangka cocok tumbuh di daerah yang memilki curah hujan tahunan rata-rata 1.500-2.500 mm dan musim keringnya tidak terlalu keras. Nangka dapa tumbuh di daerah kering yaitu di daerah-daerah yang mempunyai bulan-bulan kering lebih dari 4 bulan
    • Sinar matahari sangat diperlukan nangka untuk memacu fotosintesa dan pertumbuhan, karena pohon ini termasuk intoleran. Kekurangan sinar matahari dapat menyebabkan terganggunya pembentukan bunga dan buah serta pertumbuhannya.
    • Rata-rata suhu udara minimum 16-21 derajat C dan suhu udara maksimum 31-31,5 derajat 
    • Kelembaban udara yang tinggi diperlukan untuk mengurangi penguapan.



    • Pohon nangka dipelihara di berbagai tipe tanah, tetapi lebih menyenangi aluvial,tanah liat berpasir/liat berlempung yang dalam dan beririgasi baik.
    • Umumnya tanah yang disukai yaitu tanah yang gembur dan agak berpasir. Pohonini hidup pada tanah tandus sampai subur dengan kondisi reaksi tanah asam sampai alkalis. Bahkan pada tanah gambut pun pohon ini dapat tumbuh dan menghasilkan buah.
    • Pohon nangka tahan terhadap pH rendah (tanah masam) dengan pH 6,0-7,5,tetapi yang optimum pH 6–7.
    • Kedalaman air tanah yang cocok bagi pertumbuhan nangka adalah 1-2 m atauantara 1-2.5 m. Karena perakarannya sangat dalam, maka sebaiknya ditanam pada tanah yang cukup teball lapisan atasnya (kira-kira 1 m).


    Pohon nangka dapat tumbuh dari mulai dataran rendah sampai ketinggian tempat1.300 m dpl. Namun ketinggian tempat yang terbaik untuk pertumbuhan nangka adalah antara 0-800 m dpl.

    CARA BUDIDAYA TANAMAN NANGKA

    http://tipspetani.blogspot.com/2015/07/cara-budidaya-tanaman-nangka.html

    Nangka merupakan tanaman buah berupa pohon yang berasal dari India dan menyebar ke daerah tropis termasuk Indonesia. Di Indonesia pohon ini memiliki beberapa nama daerah antara lain nongko/nangka (Jawa, Gorontalo), langge (Gorontalo), anane (Ambon), lumasa/malasa (Lampung), nanal atau krour (IrianJaya), nangka (sunda). 


    Beberapa nama asing yaitu: jacfruit, jack (Inggris), nangka(Malaysia), kapiak (Papua Nugini), liangka (Filipina), peignai (Myanmar), khnaor(Kamboja), mimiz, miiz hnang (laos), khanun (Thailand), mit (Vietnam).


    Di Indonesia lebih dari 30 kultivar di Jawa terdapat lebih dari 20 kultivar. Berdasarkan sosok pohon dan ukuran buah nangka terbagi dua golongan yaitu pohon nangka buah besar dan pohon nangka buah mini.

    Nangka buah besar: tinggi mencapai 20-30 m; diameter batang mencapai 80 cm dan umur mulai berbuah sekitar 5-10 tahun.


    Nangka buah kecil: tinggi mencapai 6-9 m; diameter batang mencapai 15-25 cm dan umur mulai berbuah sekitar 18-24 bulan.


    Berdasarkan kondisi daging buah nangka dapat dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu:


    1) Nangka bubur: daging buah tipis, lunak agak berserat, beraroma keras mudah lepas dari buah.


    2) Nangka salak: daging buah tebal, agak kering aromanya kurang keras. (nangkaceleng dan nangka belulang).


    3) Nangka cempedak: daging buah tipis, liat dan beraroma harum spesifik.Varietas-varietas unggul nangka yang ditanam di Indonesia yaitu: nangka bilulang/nangka celeng, nangka cempedak, nangka dulang, nangka kandel, nangkakunir, nangka merah, nangka salak, nangka mini, dan nangka misin.





    • Daging buah nangka muda (tewel) dimanfaatkan sebagai makanan sayuran.
    • Tepung biji nangka digunakan sebagai bahan baku industri makanan (bahan makan campuran).
    • Daun muda dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak.
    • Kayu nangka dianggap lebih unggul daripada jati untuk pembuatan meubel,konstruksi bangunan pembubutan, tiang kapal, untuk tiang kuda dan kandang sapi ( di Priangan), dayung, perkakas, dan alat musik.
    • Pohon nangka dapat dimanfaatkan sebagai obat tradisional.
    http://tipspetani.blogspot.com/2015/07/cara-budidaya-tanaman-nangka.html
    Sumber:Sistim Informasi Manajemen Pembangunan di Perdesaan, BAPPENAS

    Kamis, 16 Juli 2015

    CARA MENANAM Tanaman Pare

    http://tipspetani.blogspot.com/2015/07/cara-menanam-tanaman-pare.html

    Ada dua cara pembuatan lubang tanam, yaitu :


    a) Lubang tanam sejajar.
    Yaitu lubang tanam dibuat sejajar lurus tepat di tengah guludan,dan jarak lubang tanam 40-60 cm.

    b) Lubang tanam dua jajar.
    Lubang tanam di buat dua jajar di tiap-tiap pinggir guludan degan jarak lubang tanam sama seperti yang satu jajar(40-60cm).cara tanam seperti ini memungkinkan untuk pemasangan ajir seperti gawang(di jelaskan di bawah)

    Persiapan benih

    Gunakanlah selalu benih unggul berkualitas baik untuk memperoleh hasil maksimal. Benih terlebih dahulu dipecah dengan menggunakan potongan kuku pada kulit luarnya pada bagian pangkal benih agar benih lebih cepat berkecambah. Setelah itu benih direndam dalam larutan fungisida Saromil (0,5 g/l)selama 10 menit. Kemudian benih disebar merata pada kertas merang/handuk, kemudian setelah 2-3 hari benih akan keluar radikula.

    PENANAMAN

    Ada tiga cara penanaman pare yaitu :

    Cara pertama :
    Yaitu benih di masukan langsung ke lubang tanam dan ditutup abu jerami.

    Cara ke dua :
    Yaitu benih direndam terlebih dahulu dalam air bersih selama 10-12 jam, setelah di angkat kemudian bibit di peram (di bungkus dengan handuk basah) hingga mentik (keluar akar pertama), setelah mentik barulah bibit dimasukan ke lubang tanam dengan posisi akar di bawah dan di tutup abu jerami.

    Cara ke tiga :
    Yaitu setelah bibit direndam, di peram dan mentik (seperti cara ke dua) bibit tidak langsung di masukan ke lubang tanam melainkan di tanam terlebih dahulu didalam media pelastik ukuran 6×10 yang telah di isi tanah di campur kompos,setelah bibit tumbuh dan berdaun dua (usia 8-12 hari) barulah benih di pindahkan ke lubang tanam. Penanaman dilakukan pada umur 8-10 hss (hari setelah semai) dengan keluarnya 2 daun sempurna. Waktu penanaman pada saat sore hari karna untuk mencegah layunya bibit yang akan ditanam.

    Catatan : cara ketiga lebih populer dikalangan petani karena lebih aman dan menghasilkan tanaman yang seragam/serempak.


    PERAWATAN

    1. Penyiraman.
    Dilakukan apabila kondisi tanah guludan kering, biasanya di lakukan pada pagi atau sore hari.

    2. Penyulaman.
    Adalah proses penggatian tanaman yang mati dengan tanaman baru, dilakukan secepat mungkin untuk menjaga keseregaman.

    3 Penyiangan.
    Adalah proses pembersihan guludan dari gulma/rumput pengganggu, terutama pada guludan yang tidak ditutup likat (sejenis pelastik penutup guludan).

    4 Pemasangan ajir.

    Ada dua cara pemasangan ajir untuk budidaya paria ini, yaitu :
    • Ajir dipasang sepeti biasa dengan cara ditancapkan di tiap pinggir guludan dan di ikat menggunakan tali pelastik.
    • Ajir dipasang seperti gawang dengan cara ditancapkan di tiap pinggir guludan, ajir yang sudah tertancap dipinggir guludan kemudian disatukan dengan ajir dari guludan lain mengunakan sebatang ajir lagi sebagai penghubungnya hingga menyerupai gawang. Setelah penanaman dilakukkan pemeliharaan tanaman dengan cara pemasangan para-para berupa lanjaran/bambu + net /jala dari tamper plastik/nilon atau dengan para-para bambu + net saja. Pada saat tanaman berumur 10-20 hst (hari setelah tanam) dilakukan pengikatan pada tanaman setelah itu dilakukan pewiwilan terhadap tunas samping yang muncul diketiak daun pada ruas 1 s/d 5.

    5 Pemupukan
    • Pertama dilakukan pada umur 15-20 hari setelah tanam/pemindahan menggunakan NPK 16-16-16 dengan takaran 40-50 kg/Ha pemupukan dilakukan dengan cara di kucur.
    • Pemupukan kedua dilakukan 8-10 hari setelah pemupukan pertama, menggunakan NPK 16-16-16, dengan takaran 50-100 kg/Ha pemupukan dilakukun dengan cara di kucur
    • Pemupukan dilanjutkan setiap 8-10 hari dengan takaran sama seperti pemupukan ke dua, pemupukan dilakukan dengan cara di kucur atau bisa juga di tabur di sekitar lubang tanam.
    • Kemudian dilakukan pemupukan susulan, jarak pemupukan 10 cm dari tanaman dengan interval, pemupukan pada umur 15 hst dengan dosis NPK 5-10 g/tanaman, pada umur 35 hst NPK 5-10 g/tanaman. Pada umur 55 hst 5-10 g/tanaman. Pada fase vegetatif disemprot pupuk daun dengan kandungan N tinggi (Mamigro super N). Pada fase generatif disemprot pupuk daun kandungan P tinggi/(Mamigro NPK Spesial). Untuk memacu munculnya buah dapat menggunakan ZPT dengan bahan aktif etilen Bigest.

    6. Pengamatan hama penyakit
    Adalah proses pengamatan tanaman dari hama penyakit yang kemungkinan menyerang, proses ini dilakukan dengan rutin dan teliti, apabila ditemukan adanya serangan hama segera lakukanlah pengendalian.

    7. Pengendalian hama penyakit
    Adalah proses penumpasan hama yang menyerang tanaman, baik itu serangga/ulat, jamur, bakteri, maupun hama lain seperti tikus, penggendalian hama dapat dilakukan dengan cara penyemprotan pestisida, pengasapan, pengemposan dan sebaginya.


    D. PEMENENAN

    Pemanenan pertama bisa dilakukan pada umur 40-50 hari setelah tanam (tegantung varietas pare / paria yang di tanam), dan seterusnya panen dapat dilakukan setiap 2-4 hari sekali. Untuk ukuran buah yang di panen dan cara packingnya disesuaikan saja dengan permintaan pasar.

    Demikian sekilas cara budidaya paria, mohon di tambahkan bila ada kekurangan, semoga bermanfaat.
    http://tipspetani.blogspot.com/2015/07/cara-menanam-tanaman-pare.html
    Sumber : diambil dari berbagai sumber.

    Cara Menanam Kacang Panjang

    http://tipspetani.blogspot.com/2015/07/cara-menanam-kacang-panjang.html

    SYARAT PERTUMBUHAN TANAMAN KACANG PANJANG


    Tanaman tumbuh baik pada tanah Latosol / lempung berpasir, subur, gembur, banyak mengandung bahan organik dan drainasenya baik, pH sekitar 5,5-6,5. Suhu antara 20-30 derajat Celcius, iklimnya kering, curah hujan antara 600-1.500 mm/tahun dan ketinggian optimum kurang dari 800 m dpl. 

    PEMBIBITAN TANAMAN KACANG PANJANG

    Benih kacang panjang yang baik dan bermutu adalah sebagai berikut : penampilan bernas/kusam, daya kecambah tinggi di atas 85%, tidak rusak/cacat, tidak mengandung wabah hama dan penyakit. Keperluan benih untuk 1 hektar antara 15-20 kg.

    Benih tidak usah disemaikan secara khusus, tetapi benih langsung tanam pada lubang tanam yang sudah disiapkan.
    PENGOLAHAN MEDIA TANAM KACANG PANJANG

    • Bersihkan lahan dari rumput-rumput liar, dicangkul/dibajak hingga tanah menjadi gembur.Buatlah bedengan dengan ukuran lebar 60-80 cm, jarak antara bedengan 30 cm, tinggi 30 cm, panjang tergantung lahan. Untuk sistem guludan lebar dasar 30-40 cm dan lebar atas 30-50 cm, tinggi 30 cm dan jarak antara guludan 30-40 cm
    • Lakukan pengapuran jika pH tanah lebih rendah dari 5,5 dengan dolomit sebanyak 1-2 ton/ha dan campurkan secara merata dengan tanah pada kedalaman 30 cm
    TEKNIK PENANAMAN TANAMAN KACANG PANJANG
    • Jarak lubang tanam untuk tipe merambat adalah 20 x 50 cm, 40 x 60 cm, 30 x 40 cm. Dan jarak tanam tipe tegak adalah 20 x 40 cm dan 30 x 60 cm.
    • Waktu tanam yang baik adalah awal musim kemarau/awal musim penghujan, tetapi dapat saja sepanjang musim asal air tanahnya memadai
    • Benih dimasukkan ke dalam lubang tanam sebanyak 2 biji, tutup dengan tanah tipis/dengan abu dapur.
    PENYULAMAN TANAMAN KACANG PANJANG
    Benih kacang panjang akan tumbuh 3-5 hari setelah tanam. Benih yang tidak tumbuh segera disulam.


    Penyiangan dilakukan pada waktu tanaman berumur 2-3 minggu setelah tanam, tergantung pertumbuhan rumput di kebun. Penyiangan dengan cara mencabut rumput liar/membersihkan dengan alat kored.

    PEMANGKASAN / PEREMPELAN TANAMAN KACANG PANJANG
    Kacang panjang yang terlalu rimbun perlu diadakan pemangkasan daun maupun ujung batang. Tanaman yang terlalu rimbun dapat menghambat pertumbuhan bunga.


    PEMUPUKAN TANAMAN KACANG PANJANG

    Dosis pupuk makro sebagai berikut:

    • Dosis pupuk makro sebagai berikut:
    Waktu
    Dosis Pupuk Makro (per ha)
    Urea (kg)
    SP-36 (kg)
    KCl (kg)
    Dasar
    50
    75
    25
    Umur 45 hari
    50
    25
    75
    TOTAL
    100
    100
    100

    Catatan : Atau sesuai rekomendasi setempat.

    PENGAIRAN TANAMAN KACANG PANJANG

    Pada fase awal pertumbuhan benih hingga tanaman muda, penyiraman dilakukan rutin tiap hari. Pengairan berikutnya tergantung musim.

    PENYAKIT TANAMAN KACANG PANJANG

    a. Lalat kacang (Ophiomya phaseoli Tryon)
    Gejala: terdapat bintik-bintik putih sekitar tulang daun, pertumbuhan tanaman yang terserang terhambat dan daun berwarna kekuningan, pangkal batang terjadi perakaran sekunder dan membengkak. Pengendalian : dengan cara pergiliran tanaman yang bukan dari famili kacang-kacangan

    b. Kutu daun (Aphis cracivora Koch)
    Gejala: pertumbuhan terlambat karena hama mengisap cairan sel tanaman dan penurunan hasil panen. Kutu bergerombol di pucuk tanaman dan berperan sebagai vektor virus. 

    c. Ulat grayak (Spodoptera litura F.)
    Gejala: daun berlubang dengan ukuran tidak pasti, serangan berat di musim kemarau, juga menyerang polong.

    d. Penggerek biji (Callosobruchus maculatus L)
    Gejala: biji dirusak berlubang-lubang, hancur sampai 90%. Pengendalian: dengan membersihkan dan memusnahkan sisa-sisa tanaman tempat persembunyian hama. Benih kacang panjang diberi perlakuan minyak jagung 10 cc/kg biji.

    e. Ulat bunga ( Maruca testualis)
    Gejala: larva menyerang bunga yang sedang membuka, kemudian memakan polong. 

    f. Penyakit Antraknose ( jamur Colletotricum lindemuthianum )
    Gejala serangan dapat diamati pada bibit yang baru berkecamabah, semacam kanker berwarna coklat pada bagian batang dan keping biji

    g. Penyakit mozaik ( virus Cowpea Aphid Borne Virus/CAMV). 
    Gejala: pada daun-daun muda terdapat gambaran mosaik yang warnanya tidak beraturan. Penyakit ditularkan oleh vektor kutu daun. Pengendalian : gunakan benih sehat dan bebas virus, semprot vector kutu daun dan tanaman yang terserang dicabut dan dibakar.

    h. Penyakit sapu ( virus Cowpea Witches-broom Virus/Cowpea Stunt Virus.)
    Gejala: pertumbuhan tanaman terhambat, ruas-ruas (buku-buku) batang sangat pendek, tunas ketiak memendek dan membentuk "sapu". Penyakit ditularkan kutu daun. Pengendalian : sama dengan pengendalian penyakit mosaik.

    i. Layu bakteri ( Pseudomonas solanacearum )
    Gejala: tanaman mendadak layu dan serangan berat menyeabkan tanaman mati. 

    PANEN DAN PASCA PENEN TANAMAN KACANG PANJANG
    • Ciri-ciri polong siap dipanen adalah ukuran polong telah maksimal, mudah dipatahkan dan biji-bijinya di dalam polong tidak menonjol
    • Waktu panen yang paling baik pada pagi/sore hari. Umur tanaman siap panen 3,5-4 bulan
    • Cara panen pada tanaman kacang panjang tipe merambat dengan memotong tangkai buah dengan pisau tajam.
    • Selepas panen, polong kacang panjang dikumpulkan di tempat penampungan, lalu disortasi
    • Polong kacang panjang diikat dengan bobot maksimal 1 kg dan siap dipasarkan.
    http://tipspetani.blogspot.com/2015/07/cara-menanam-kacang-panjang.html
    Sumber : dari berbagai sumber.

    CARA BUDIDAYA TANAMAN TEBU


    PENDAHULUAN
    Tebu (bahasa Inggris: sugar cane) adalah tanaman yang ditanam untuk bahan baku gula dan vetsin. Tanaman ini hanya dapat tumbuh di daerah beriklim tropis. Tanaman ini termasuk jenis rumput-rumputan. Umur tanaman sejak ditanam sampai bisa dipanen mencapai kurang lebih 1 tahun. Di Indonesia tebu banyak dibudidayakan di pulau Jawa dan Sumatra.

    SYARAT TUMBUH
    Tanah yang cocok adalah bersifat kering-kering basah, yaitu curah hujan kurang dari 2000 mm per tahun. Tanah tidak terlalu masam, pH diatas 6,4. Ketinggian kurang dari 500 m dpl.

    JENIS – JENIS TEBU
    Jenis tebu yang sering ditanam POY 3016, P.S. 30, P.S. 41, P.S. 38, P.S. 36, P.S. 8, B.Z. 132, B.Z. 62, dll.

    PEMBUKAAN KEBUN
    • Sebaiknya pembukaan dan penanaman dimulai dari petak yang paling jauh dari jalan utama atau lori pabrik
    • Ukuran got standar ; Got keliling/mujur lebar 60 cm; dalam 70 cm, Got malang/palang lebar 50 cm; dalam 60 cm. Buangan tanah got diletakkan di sebelah kiri got. Apabila got diperdalam lagi setelah tanam, maka tanah buangannya diletakkan di sebelah kanan got supaya masih ada jalan mengontrol tanaman.
    • Juringan/cemplongan (lubang tanam) baru dapat dibuat setelah got – got malang mencapai kedalaman 60 cm dan tanah galian got sudah diratakan. Ukuran standar juringan adalah lebar 50 cm dan dalam 30 cm untuk tanah basah, 25 cm untuk tanah kering. Pembuatan juringan harus dilakukan dua kali, yaitu stek pertama dan stek kedua serta rapi.
    • Jalan kontrol dibuat sepanjang got mujur dengan lebar + 1 m. Setiap 5 bak dibuat jalan kontrol sepanjang got malang dengan lebar + 80 cm. Pada juring nomor 28, guludan diratakan untuk jalan kontrol (jalan tikus)

    TURUN TANAH/KEBRUK
    • Yaitu mengembalikan tanah stek kedua ke dalam juringan untuk membuat kasuran/bantalan/dasar tanah. Tebalnya tergantung keadaan, bila tanahnya masih basah + 10 cm. di musim kemarau terik tebal + 15 – 20 cm.

    PERSIAPAN TANAM
    – Lakukan seleksi bibit di luar kebun
    – Bibit stek harus ditanam berhimpitan agar mendapatkan jumlah anakan semaksimal mungkin. Bibit stek + 70.000 per ha.
    – Sebelum ditanam, permukaan potongan direndam dahulu dengan larutan pungisida.
    – Sebelum tanam, juringan harus diari untuk membasahi kasuran, sehingga kasuran hancur dan halus.

    CARA TANAM
    1. Bibit Bagal/debbeltop/generasi
    Tanah kasuran harus diratakan dahulu, kemudian tanah digaris dengan alat yang runcing dengan kedalaman + 5-10 cm. Bibit dimasukkan ke dalam bekas garisan dengan mata bibit menghadap ke samping. Selanjutnya bibit ditimbun dengan tanah.

    2. Bibit Rayungan (bibit yang telah tumbuh di kebun bibit), jika bermata (tunas) satu: batang bibit terpendam dan tunasnya menghadap ke samping dan sedikit miring, + 45 derajat. Jika bibit rayungan bermata dua; batang bibit terpendam dan tunas menghadap ke samping dengan kedalaman + 1 cm.

    3. Sebaiknya, bibit bagal (stek) dan rayungan ditanam secara terpisah di dalam petak-petak tersendiri supaya pertumbuhan tanaman merata.

    WAKTU TANAM
    Berkaitan dengan masaknya tebu dengan rendemen tinggi tepat dengan timing masa giling di pabrik gula. Waktu yang tepat pada bulan Mei, Juni dan Juli.

    PENYIRAMAN
    Penyiraman tidak boleh berlebihan supaya tidak merusak struktur tanah. Setelah satu hari tidak ada hujan, harus segera dilakukan penyiraman.

    PENYULAMAN
    1. Sulam sisipan, dikerjakan 5 – 7 hari setelah tanam, yaitu untuk tanaman rayungan bermata satu.
    2. Sulaman ke – 1, dikerjakan pada umur 3 minggu dan berdaun 3 – 4 helai. Bibit dari rayungan bermata dua atau pembibitan.
    3. Penyulaman yang berasal dari ros/pucukan tebu dilakukan ketika tanaman berumur + 1 bulan
    4. Penyulaman ke-2 harus selesai sebelum pembubunan, bersama sama dengan pemberian air ke – 2 atau rabuk ke-2 yaitu umur 1,5 bulan
    5. Penyulaman ekstra bila perlu, yaitu sebelum bumbun ke -2

    PEMBUMBUNAN TANAH
    • Pembumbunan ke-1 dilakukan pada umur 3-4 minggu, yaitu berdaun 3 – 4 helai. Pembumbunan dilakukan dengan cara membersihkan rumput-rumputan, membalik guludan dan menghancurkan tanah (jugar) lalu tambahkan tanah ke tanaman sehingga tertimbun tanah.
    • Pembumbunan ke – 2 dilakukan jika anakan tebu sudah lengkap dan cukup besar + 20 cm, sehingga tidak dikuatirkan rusak atau patah sewaktu ditimbun tanah atau + 2 bulan.
    • Pembumbunan ke-3 atau bacar dilakukan pada umur 3 bulan, semua got harus diperdalam ; got mujur sedalam 70 cm dan got malang 60 cm.

    GARPU MUKA GULUD
    Penggarpuan harus dikerjakan sampai ke pinggir got, sehingga air dapat mengalir. Biasanya dikerjakan pada bulan Oktober/November ketika tebu mengalami kekeringan.

    KLENTEK
    Yaitu melepaskan daun kering, harus dilakukan 3 kali, yaitu sebelum gulud akhir, umur 7 bulan dan 4 minggu sebelum tebang.

    TEBU ROBOH
    Batang tebu yang roboh atau miring perlu diikat, baik silang dua maupun silang empat. Ros – ros tebu, yang terdiri dari satu deretan tanaman, disatukan dengan rumpun – rumpun dari deretan tanaman di sisinya, sehingga berbentuk menyilang.


    HAMA DAN PENYAKIT
    1. Hama Penggerek Pucuk dan batang
    Biasanya menyerang mulai umur 3 – 5 bulan.

    2. Hama Tikus
    Kendalikan dengan gropyokan, musuh alami yaitu : ular, anjing atau burung hantu

    3. Penyakit Fusarium Pokkahbung
    Penyebab jamur Gibbrella moniliformis. Tandanya daun klorosis, pelepah daun tidak sempurna dan pertumbuhan terhambat, ruas-ruas bengkok dan sedikit gepeng serta terjadi pembusukan dari daun ke batang. 

    4. Penyakit Dongkelan
    Penyebab jamur Marasnius sacchari, yang bias mempengaruhi berat dan rendemen tebu. Gejala, tanaman tua sakit tiba-tiba, daun mengering dari luar ke dalam. 

    5. Penyakit Nanas
    Disebabkan jamur Ceratocytis paradoxa. Menyerang bibit yang telah dipotong. Pada tapak (potongan) pangkas, terdapat warna merah yang bercampur dengan warna hitam dan menyebarkan bau seperti nanas. 

    6. Penyakit Blendok
    Disebabkan oleh Bakteri Xanthomonas albilincans Mula-mula muncul pada umur 1,5 – 2 bulan setelah tanam. Daun-daun klorotis akan mengering, biasanya pada pucuk daun dan umumnya daun-daun akan melipat sepanjang garis-garis tadi. Jika daun terserang hebat, seluruh daun bergaris-garis hijau dan putih. 

    RENDEMEN TEBU
    Proses kemasakan tebu merupakan proses yang berjalan dari ruas ke ruas yang tingkat kemasakannya tergantung pada ruas yang yang bersangkutan. Tebu yang sudah mencapai umur masak, keadaan kadar gula di sepanjang batang seragam, kecuali beberapa ruas di bagian pucuk dan pangkal batang.
    Usahakan agar tebu ditebang saat rendemen pada posisi optimal yaitu sekitar bulan Agustus atau tergantung jenis tebu. Tebu yang berumur 10 bulan akan mengandung saccharose 10 %, sedang yang berumur 12 bulan bisa mencapai 13 %.

    TEBU KEPRASAN
    – Yaitu menumbuhkan kembali bekas tebu yang telah ditebang, baik bekas tebu giling atau tebu bibitan (KBD).
    – Kebun yang akan dikepras harus dibersihkan dari kotoran bekas tebangan yang lalu. Sebelum mengepras , sebaiknya tanah yang terlalu kering di airi dulu. Kepras petak – petak tebu secara berurutan. 
    Disarikan dari POC NASA

    Rabu, 15 Juli 2015

    MELIHAT PELUANG USAHA DARI GULA SEMUT

    MELIHAT PELUANG USAHA DARI GULA SEMUT
    http://tipspetani.blogspot.com/2015/07/melihat-peluang-usaha-dari-gula-semut.html

    Gula semut (brown sugar), adalah gula merah palma (palm sugar), yang dikristalkan. Bukan dicetak dalam berbagai bentuk. Selama ini, yang disebut gula semut harus terbuat dari bahan nira palma. Bisa kelapa (Cocos nucifera), aren (Arenga pinata), atau lontar (Borassus flabellifer). Meskipun sebenarnya gula semut juga bisa dibuat dari tebu. Sebab selama ini bahan baku gula merah paling banyak juga berasal dari tebu. Gula merah tebu, sebagian besar diserap oleh industri kecap. Bukan oleh rumah tangga. Meskipun gula semut juga bisa diproduksi dari tebu, konsumen berupa hotel dan restoran, selalu minta gula semut berbahan nira kelapa, lontar, atau aren.

    Tiga tumbuhan asli Indonesia ini, sampai sekarang belum termanfaatkan secara optimal sebagai bahan baku gula semut. Yang selama ini dipikirkan pemerintah justru bagaimana memperluas penanaman tebu, agar kita bisa swasembada gula. Indonesia memang bernasib buruk. Tebu adalah tumbuhan asli Indonesia, yang sudah diolah menjadi gula merah sejak sekitar 500 tahun SM. Namun sekarang Indonesia menjadi pengimpor gula, karena hanya menempati urutan ke sembilan sebagai penghasil gula tebu. Nomor satu adalah Brasil 422,9 juta ton, kemudian India 232,3 juta ton, China 87,7 juta ton, Pakistan 47,2 juta ton, Meksiko 45,1 juta ton, Thailand 43,6 juta ton, Kolombia 39,8 juta ton, Australia 37,8 juta ton, Indonesia 29,5 juta ton, dan AS 25,3 juta ton.

    Gula kristal putih yang diproduksi dari tebu dan bit, sekarang mulai tidak disukai oleh masyarakat menengah ke atas, karena faktor kesehatan. Gula kristal putih dianggap mengandung banyak bahan kimia, yang terikut pada waktu proses pembuatannya. Kristal gula merah (brown sugar crystal) dari tumbuhan palma, menjadi disukai karena dianggap lebih murni, tanpa bahan ikutan yang berbahaya bagi kesehatan. Namun pasokan kristal gula merah, sampai sekarang masih sangat kecil dibanding dengan permintaannya. Sebab nira kelapa, lontar atau aren, adalah hasil produksi rakyat, yang volumenya sangat sulit untuk ditingkatkan. Beda dengan kristal gula putih tebu, yang produksinya bisa dipacu dengan lebih cepat.


    Indonesia sangat beruntung karena punya beberapa tanaman palma, yang selama ini sudah biasa disadap niranya. Di pantai dan dataran rendah yang subur ada kelapa. Di pantai yang gersang dan tandus ada lontar. Di pegunungan ada aren. Tiga tumbuhan ini sudah sangat biasa disadap niranya. Di Jawa, nira tiga tumbuhan ini 100% dijadikan gula merah. Di beberapa kawasan bahkan sudah dibuat gula semut. Di NTT, baik kelapa, lontar, dan aren juga sudah biasa disadap. Namun sebagian besar niranya difermentasi hingga menjadi tuak, dengan kadar alkohol 8% sd. 16%. Tuak ini juga didestilasi, bahkan sampai dua kali destilasi, untuk menghasilkan minuman berkadar alkohol 30% sd. 60% yang disebut moke.

    Di lain pihak, para penyadap nira kelapa, aren dan lontar ini juga membeli gula pasir untuk membuat kopi, teh dan kue-kue. Padahal mereka bisa mengolah nira kelapa, lontar dan aren ini menjadi gula merah dan gula semut. Peluang pasar gula semut sangat besar, sebab selama ini permintaan masih lebih besar dibanding pasokan. Para petani miskin di NTT, sebenarnya bisa diangkat taraf hidupnya, andaikan mereka bisa memroduksi gula semut. Sebab hanya sebagian kecil tanaman kelapa, lontar dan aren yang mereka sadap untuk diambil niranya. Sementara sebagian besar tanaman masih menganggur.

    Dari tiga tumbuhan penghasil nira ini, aren paling tinggi tingkat produktivitasnya. Menyusul lontar dan kelapa. Aren adalah palm yang sekali berbuah akan langsung mati. Beda dengan lontar dan kelapa yang akan terus berbuah sampai puluhan bahkan ratusan tahun. Selain menghasilkan nira, batang aren juga bisa ditebang untuk diambil patinya seperti halnya sagu. Kelapa dan lontar disadap dengan cara mengiris malai bunganya yang diikat. Sementara aren disadap dengan mengiris tangkai bunganya yang sangat panjang. Pengirisan malai bunga dan tangkai tiga tanaman ini dilakukan setiap pagi dan sore hari.

    Karena nira akan menetes terus selama 10 sd. 12 jam nonstop, maka dalam buluh bambu penampungnya, perlu ditaruh laru, berupa kapur, buah manggis muda, tatal (serpih) kayu nangka dan masih banyak bahan tradisional lainnya, untuk menghambat proses pemasaman. Tanpa laru, nira akan langsung menjadi masam (menjadi asam cuka). Setelah diambil pun, nira harus segera disaring dan dipanaskan dengan diberi sedikit air kapur sampai mendidih, untuk mencegah proses pemasaman. Perebusan untuk membuat gula merah, dilakukan secara terus menerus, sampai cairan nira menjadi kental. Pada saat itulah nira pekat ini dicetak menjadi gula berbagai bentuk, sesuai dengan selera masyarakat.


    Yang membedakan proses pembuatan gula merah dengan gula semut, hanyalah pada pencetakan. kalau nira pekat ini ditarun dalam tempurung kelapa, buluh bambu, atau wadah pencetak lainnya, akan terbentuk gula merah biasa. Kalau cairan nira pekat ini dimasukkan ke dalam alat sentrifugal yang diputar terus menerus dengan tangan, akan dihasilkan kristal gula semut. Alat sentrifugal ini hanyalah berupa drum dan kayu yang bisa diputar secara manual. Dengan hanya melihat protitipenya, petani bisa membuat peralatan sederhana ini. Beberapa Dinas Perindustrian kabupaten, sudah membina petani kelapa, aren dan lontar untuk memroduksi gula semut.

    Salah satu upaya untuk menjaga kualitas produksi adalah, perebusan nira sebaiknya menggunakan kayu bakar berkalori tinggi yang sedikit mengeluarkan asap. Sebab aroma asap dari kayu bakar akan terserap nira, hingga gula merah yang dihasilkan akan beraroma asap. Aroma ini sebenarnya juastru akan menambah kualitas gula semut, apabila bahan bakarnya seragam. Misalnya menggunakan kayu eukaliptus, kayu pinus, atau kayu-kayu lainnya, asalkan homogen. Limbah pelepah daun dan seludang bunga kelapa serta lontar, juga potensial untuk menjadi bahan bakar perebusan nira. Aroma dari limbah masing-masing tanaman ini juga akan menimbulkan aroma gula semut yang seragam pula. (R) 

    GERGAJI MANUAL DAN CARA MENGASAHNYA

    CARA MENGASAH MATA GERGAJI MANUAL


    Beberapa teknik tertentu memang dibutuhkan untuk mengasah mata gergaji menjadi gergaji yang tajam dan baik. Mengasah gergaji tidak sekedar membuat semua jajaran mata gergaji menjadi lebih runcing akan tetapi kita perlu perhatikan beberapa detail yang akan sangat besar pengaruhnya untuk kemudahan menggunakan gergaji tangan.

    Sebagai tukang kayu walaupun belum profesional saya kira pengetahuan ini bisa membantu untuk mengatasi masalah pada waktu gergaji tangan 'dianggap' tumpul atau memang perlu ditajamkan.

    Kelurusan Bilah gergaji
    Bilah gergaji harus benar-benar lurus tanpa bengkok sehingga pada waktu gerakan menggergaji garis potong yang akan dihasilkan terjaga ukurannya dan tenaga yang dibutuhkan untuk mendorong ataupun menarik gergaji tidak terlalu besar, terutama pada waktu garis potong sudah memiliki kedalaman tertentu. Bilah gergaji yang bengkok bisa berakibat garis potong menjadi lebih besar dan hasil gergaji tidak halus/rata.

    Barisan Mata Gergaji
    Pengasahan harus memperhatikan hasil akhir pada posisi mata gergaji. Semua ujung mata gergaji harus terletak pada satu garis lurus dengan sekecil mungkin toleransi. Begitu pula dasar sudut mata gergaji juga harus tetap berada pada satu garis lurus.
    Ketidakrataan posisi barisan mata gergaji berarti tidak semua mata gergaji bekerja maksimal. Hanya mata gergaji paling tinggi yang bekerja memotong kayu. Situasi ini membuat penggergajian lebih berat dan lebih lama. Juga bisa membuat gergaji lebih cepat tumpul terutama pada mata gergaji tertinggi.




    Ruang Gerak
    Jika diamati dari dekat anda perhatikan bahwa semua mata gergaji bengkok, mempunyai sudut tertentu dari bilah gergaji. Dan susunannya selalu berbanding sama. Misalnya mata gergaji urutan genap akan bengkok ke kiri dan mata gergaji urutan ganjil bengkok ke kanan. Sudut ini juga tidak ditentukan secara acak. terdapat alat khusus untuk mengatur sudut mata gergaji yang disebut Gripper (paling tidak itu istilah yang saya ketahui).
    Gripper membengkokkan mata gergaji satu persatu sehingga terdapat ruang gerak untuk bilah gergaji pada waktu gerakan menggergaji. Lebih besar sudut yang dihasilkan lebih besar lebar garis potong pada kayu.


    Mengapa ini perlu?

    Apabila sudut mata gergaji terlalu kecil pada lebar bilah gergaji akan membuat bilah gergaji terjepit pada waktu gerakan menggergaji dan karena besarnya gesekan antara bilah gergaji dengan sisi kayu yang dibelah/dipotong sehingga timbul bekas hitam seperti terbakar atau mengkilap yang bisa membuat proses finishing kurang memuaskan.

    MENANAM JAMBU AIR


    Jambu air merupakan salah satu jenis buah yang cukup populer di kalangan masyarakat Indonesia. Buah musiman ini memiliki kandungan air yang tinggi dengan rasa yang manis. Tanaman buah ini mulai marak ditanam dalam pot karena bibit dari perbanyakan sambung, cangkok, dan okulasi mampu berbuah pada umur 2 tahun. Tinggi tanaman rata-rata mencapai 2—2,5 m.

    Mengenal lingkungan tumbuh Jambu air
    Jambu air akan tumbuh optimal jika dipelihara di lingkungan yang sesuai dengan syarat tumbuhnya. Tanaman jambu air mempunyai daya adaptasi yang cukup besar di lingkungan tropis dari dataran rendah sampai tinggi yang mencapai 1.000 m dpl. Tanaman ini menginginkan cahaya matahari penuh untuk pertumbuhan dan pembuahan yang optimal. Suhu yang diinginkan berkisar 18-28 ÂșC dengan curah hujan yang rendah/kering, sekitar 500-3.000 mm/tahun. Kelembapan udara yang berkisar 50-80% juga menjadi faktor pertumbuhan yang baik. Intensitas cahaya matahari yang ideal dalam pertumbuhan jambu air adalah 40-80%, pada intensitas ini akan dihasilkan kualitas buah yang baik. Angin berperan dalam penyerbukan bunga. Angin yang terlalu besar akan menyebabkan bunga rontok.

    Media tanam Jambu air
    Media tanam yang cocok bagi tanaman jambu air adalah tanah subur, gembur, dan banyak mengandung bahan organik. Derajat keasaman tanah (pH) media tanam jambu air berkisar antara 5,5–7,5.

    Memilih bibit
    Dalam memilih bibit, ada baiknya dipilih bibit yang telah disertifikasi. Bibit sebaiknya berasal dari hasil penempelan (okulasi) atau penyambungan yang telah berumur minimal 4 bulan. Panjang tunasnya minimal telah mencapai 30 cm dan memiliki 6 helai daun. Yang terpenting, bibit harus bebas dari hama dan penyakit.

    Penanaman Jambu air di pot

    Untuk budidaya jambu air dalam pot langkah-langkah yang harus kita lakukan adalah sebagai berikut :
    • Letakkan pot yang masih kosong di tempat yang diinginkan dan tidak ternaungi oleh atap atau tajuk tanaman lainnya. Beri ganjalan pot, kira-kira 10 cm dari tanah.
    • Lubang pada dasar pot ditutupi dengan pecahan genteng, agar media tanam tidak mudah larut terbawa air siraman.
    • Masukan media tanam ke dalam pot hingga batas 5 cm dari bibir pot. Media tanam yang digunakan bisa berupa sekam, pupuk kandang, dan ta­nah (2:2:1). Padatkan media dengan cara menggoyang-goyang dinding pot, lalu siram hingga cukup basah. Biarkan 2-3 hari agar media tanam dapat mengendap dan stabil.
    • Buat lubang tanam pada media tepat di tengah-tengah pot dengan ukuran sebesar polibag bibit.
    • Lepas bibit dengan cara menggunting polibag, lalu periksalah kondisi perakarannya. Jika sudah aman dan cukup rapi, masukkan bibit perlahan-lahan ke dalam lubang tanam, lalu urug dengan media hingga batas pangkal batang dan siram dengan air secukupnya. Waktu penanaman sebaiknya dilakukan pada awal musim hujan dan sore hari.
    • Beri ajir bambu untuk menyangga tanaman sehingga tanaman tidak mudah goyah jika tertiup angin. Lakukan penyiraman secara teratur.
    • Agar sehat dan pertumbuhan optimal
    Jambu air dalam pot semarak buah
    Untuk mendapatkan tanaman tetap sehat dengan pertumbuhan optimal, tentunya tanaman harus dirawat. Memelihara tanaman jambu air dalam pot tidak terlampau sulit. Kunci penting dalam cara budidaya tanaman ini adalah pemupukan, penyiraman, dan pemangkasan.

    Pemupukan diberikan secara rutin agar tanaman tumbuh subur. Sebelum masuk masa berbunga dan berbuah (biasanya saat memasuki musim kemarau), lakukan pemupukan dengan nitrogen tinggi. Ganti nitrogen dengan pupuk berka­dar P tinggi jika ingin merangsang bunga yang ditambahkan dengan penyemprotan hormon sitokinin.

    Penyiraman mutlak dibutuhkan karena media tanam dalam pot relatif cepat mengering. Lakukan penyiraman setip pagi dan sore hari, terutama saat kondisi terik. Penyiraman bisa menggunakan selang atau gembor dengan menyemprotkannya pada media tanam dan daunnya.

    Pemangkasan terutama dilakukan untuk membentuk tajuk dan merangsang pembungaan. Pilih tiga atau empat batang utama sehingga tajuk tanaman menjadi rimbun. Pemangkasan dilakukan 1-2 cm dari batang utama sehingga luka bekas pangkasan tidak melukai batang utama.

    Mengendalikan hama dan penyakit

    Hama
    • Ulat pagoda (Pagodiella hekmeyeri) dan Ulat kepala bagong (Carea angulata)
    • Gejala : Ulat sangat rakus memakan daun, sehingga daun menjadi bopeng dan rusak.Tanaman tetap menghasilkan buah tetapi jumlahnya berkurang.
    • Pengendalian: dengan cara mengumpulkan telur, ulat, dan kepompong untuk
    • dimusnahkan. Atau menyemprotkan pestisida sistemik (Dimecron 50 SCW).
    Kutu perisai hijau
    • Ciri: Menyebabkan terjadinya cendawan hitam seperti jelaga pada daun dan bagian-bagian tanaman yang hijau.
    • Pengendalian: cara alami dimakan oleh beberapa macam kepik dan ulat. Kutu ini di musim penghujan bisa musnah oleh serangan beberapa macam cendawan.
    • Keluang dan codot
    • Gejala : Buah-buah menjadi rusak karena digerogoti.
    • Pengendalian: buah-buahan yang hampir tua dibungkus kantong kertas/kain-kain
    • bekas.
    Pasilan atau benalu
    • Gejala : Batang tanaman dijalari oleh benalu yang menempel dengan akarnya.
    • Pengendalian: dibuang dan dibersihkan.
    Penggerek batang
    • Gejala : Batang menjadi berlubang
    • Pengendalian: dengan cara menyumbatkan kapas yang telah direndam insektisida Diazinon atau Bayrusil kedalam lubang batang yang digerek.
    • Penyemprotan insektisida harus dihentikan apabila tanaman sedang berbuah, karena pestisida sistemik itu cara kerjanya meresap ke dalam tanaman yang akan dimakan oleh hama, sehingga di khawatirkan buah akan mengandung racun jika saat penyemprotan tanaman tesebut sedang berbuah. Penyemprotan obat penangkal hama dan penyakit sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari dan di semprotkan ke seluruh bagian tanaman.
    Penyakit
    Gangguan pada akar
    • Pemupukan yang kurang hati-hati pada jambu air yang sedang berbuah dapat menyebabkan akar tanaman luka, maka bunga atau buah jambu air bisa rontok. Semua ini terjadi karena tanaman tidak mendapat suplai air dan zat makanan sebagaimana mestinya akibat rusaknya akar tersebut. Selain itu tanah yang berlebihan supali air juga dapat merontokkan bunga/buah, sebab sebab air yang menggenang membuat akar susah bernafas dan mengundang cendawan yang bisa membusukkan akar.
    • Pengendalian : Lakukan pemupukan dan penyiraman secara hati-hati.
    Gangguan pada buah
    • Penyebab: ulat atau lalat buah (dacus pedestris) dan sejenis cendawan yang mengakibatkan buah rontok, busuk. Serangga ini langsung menyerang buah dengan ciri noda berwarna kecoklatan atau kehitaman pada permukaan buah.
    • Pengendalian: (1) cara membungkus buah dengan kertas koran, kantong semen, atau plastik sewaktu masih dipohon (2) dengan penyemprotan insektisida thioda (2-3 cc/liter air) dan fungisida dithane (3 cc/liter air).
    *dari berbagai sumber