Jumat, 20 Februari 2015

Sekilas Tumbuhan Ginkgo biloba



Ginkgo biloba, atau Ginkyo atau orang Inggris menyebutnya Maidenhair tree ( pohon rambut perawan?? ). Disebut demikian karena memiliki daun yang banyak seperti tanaman suplir ( Adiantum ). Di Jepang disebut Gin Go dan di China disebut Yin Kuo ( Buah perak ) karena warna buahnya yang putih seperti perak. Pohon ini diperkenalkan ke dunia barat oleh Engelbert Kaempfer pada tahun 1690.


Dalam klasifikasi tumbuhan, Ginkgo termasuk dalam tumbuhanGymnospermae kelas Ginkyoinae. satu-satunya anggota kelas ginkyoinae yang masih tersisa. Sebab anggota lain dari kelas ini telah punah pada akhir jaman Trias era Mesozoikum ( sekitar 90 juta tahun yang lalu ). Pohon ini bersifat dioceus/diesis atau berumah dua.

Penelitian tentang tanaman ini pada tahun 1960 menemukan bahwa ekstrak Ginkgo dapat membantu kelancaran peredaran darah perifer di daerah akral ( anggota badan ) yang jauh dari jantung seperti ujung jari, ujung kaki dan daun telinga.

Uji Ginkgo terhadap penyakit Alzeimer
Alzeimer adalah penyakit sejenis Demensia, yaitu gangguan kronis dalam proses mental karena otak mengalami penyakit organis seperti didiami oleh parasit tertentu atau terserang tumor.

Gejala Alzeimer ditandai dengan gejala sering lupa, disorientasi ( tidak tahu lagi dimana sedang berada sehingga tak mampu menemukan jalan untuk kembali ), tak mampu bernalar, dan bahkan tak mampu menjaga atau mengendalikan diri.




Mekanisme kerja ekstrak Ginkgo terhadap penyakit Alzeimer
Terdapat suatu zat yang berperan dalam menghambat, sementara diberi nama Ginkgolid dan Bilobaid ( sejenis flavon glikosida )

Ginkgo membantu penyembuhan penyakit sering lupa. 
Sering lupa terjadi karena kekurangan suply oksigen pada otak. Kekurangan oksigen disebabkan penyempitan pembuluh darah ke otak akibat endapan kapur dan kolesterol. Diduga ekstrak Ginkgo mampu mengencerkan darah, sehingga aliran yang semula lamban di daerah otak semakin lancar. sari ginkgo menghambat pembentukan PAF ( Platelet Activating Factor ). PAFsengaja dibentuk secara imunologis agar sejumlah platelet ( eritrosit/ sel darah merah ) agar darah lebih kental untuk menghambat pendarahan pada dinding pembuluh darah yang luka. Kekentalan ini menghambat peredaran apalagi jika pembuluh darah sudah banyak yang menyempit akibat pengapuran
====================================================================


Ginkgo biloba atau bai guo sudah tak asing lagi bagi kita, terlebih di dunia pengobatan herbal. Ginkgo biloba tergolong anti oksidan kuat yang berfungsi membantu kerja otak, sehingga mampu meningkatkan daya ingat dan konsentrasi. Lalu dari manakah tanaman ini berasal?

Sesuai dengan namanya, tanaman yang satu ini berasal dari tanah Tiongkok. Kurang lebih sejak 5.000 tahun lalu, tanaman ini dimanfaatkan tabib - tabib di China untuk mengobati penyakit jantung dan penyakit yang berkaitan dengan paru - paru, seperti asma maupun bronkhitis.

Selain itu, dulu, ginkgo juga digunakan sebagai pohon penuh di kuil-kuil Tao dan di jadikan bonsai oleh para pendetanya. Ketika ajaran Tao disebarkan ke luar China, tanaman ini juga terbawa. Termasuk ke Jepang.

Ketika Jepang di bom sekutu pada saat akhir perang dunia II, hampir seluruh makhluk hidup di daerah yang terkena bom musnah. Uniknya, diantara luluh lantaknya Hiroshima dan Nagasaki ada satu pohon yang bertahan, yaitu pohon ginkgo, ada yang disebut orang Jepang gin go. Tak pelak tanaman ini disebut sebagai tanaman super!

Selain untuk meningkatkan daya ingat dan konsentrasi ginkgo biloba juga ampuh untuk menjaga elastisitas dan kekuatan pembuluh darah, sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya penyumbatan (aterosklerosis), yang dapat menimbulkan terjadinya stroke.

Selain itu, ginkgo biloba juga berkhasiat untuk menunda kelelahan otak, menghilangkan stres, mengusir sakit kepala, pusing sebelah (migrain), pusing berputar (vertigo), telinga berdenging, menurunkan hipertensi, kolesterol tinggi, penyempitan pembuluh darah, mencegah jantung koroner dan stroke, disfungsi ereksi, beser, dan kebiasaan ngompol.(hayo siapa nih...ngaku?hihi).

Karena ginkgo juga berfungsi sebagai pengencer darah, ginkgo tidak dianjurkan bagi orang yang mengalami kesulitan pembekuan darah, penderita ayan juga termasuk yang tidak di sarankan meminumnya, karena dapat mengurangi efektivitas obat anti kejang.

Begitu juga dengan wanita hamil. Dengan demikian sangat dianjurkan untuk konsultasi dengan dokter atau tabib yang benar-benar memahami khasiat dan efek ginkgo.

Kamis, 19 Februari 2015

PENUMBUH RAMBUT ALAMI



Bagi anda yang memiliki rambut botak pasti rasa percaya diri kamu berkurang karena rambut kamu hanya tumbuh di beberapa sisi saja, cara cepat menumbuhkan rambut yang botak seperti botak pada bagian belakang atau pun botak pada bagian depan tidak akan anda dapatkan jika anda tidak melakukan usaha untuk menumbuhkan rambut kamu yang botak.

1. Pakai Minyak Zaitun
Minyak zaitun memang memiliki banyak manfaat dan khasiat, minyak zaitun dapat digunakan untuk menumbuhkan rambut yang botak secara alami, minyak juga dapat membantu kulit kepala anda menjadi sehat. sebelum menggunakan minyak zaitun sebaiknya anda mencuci rambut terlebih dahulu, kemudian lap dengan handuk, kemudian tuangkan minyak zaitun secukupnya ke telapak tangan lalu usapkan minyak zaitun di kepala anda yang mengalami kebotakan hingga mengenai seluruh rambut.

2. Menggunakan Santan Kelapa
Santan kelapa juga dapat menumbuhkan rambut secara cepat, peras santan kelapa secukupnya untuk anda gunakan, kemudian oleskan nulai dari kulit kepala anda hingga mengenai seluruh bagian rambut anda, lalu balut dengan menggunakan handuk yang sudah dihangatkan biarkan selama 30 menit, kemudian cuci rambut anda.

Ginkgo biloba dapat membantu menumbuhkan rambut anda dengan cepat, biasa ginkgo bilaba bisa anda beli di apotik atau di toko obat cina, dan biasanya dijual sudah berbentuk minyak, cara menggunakannya oleskan minyak ginkgo biloba mulai dari kulit kepala hingga keseluruh bagian rambut.

4. Kemiri
Selain dapat digunakan untuk menyuburkan rambut kemiri juga dapat membantu menumbuhkan rambut botak, sebaiknya anda menggunakan minyak kemiri yang sudah ada di jual di toko dan di apotik, karena akan repot jika anda harus membakar kemiri lagi, cara menggunkannya ke rambut, oleskan minyak kemiri mulai dari kulit kepala hingga keseluruh bagian rambut.

5. Protein.
Selain untum membantu pertubuhan otot, protein juga dapat berfungsi untuk menumbuhkan rambut, protein dapat kamu dapatkan dengan mengkonsumsi daging, susu, ikan, dan makanan yang mengandung protein lainnya.

6. Kurangi tingkat stres anda, karena jika anda sudah melakukan hal diatas, namun anda tetap terlalu banyak memikirkan sesuatu yang membuat anda stres.

MANFAAT LAIN CENGKEH SELAIN BUMBU MASAKAN



Cengkeh adalah tanaman asli Indonesia dan banyak digunakan sebagai bumbu masakan pedas di negara-negara Eropa, dan sebagai bahan utama rokok kretek khas Indonesia. Tanaman yang memiliki lama latin Syzygium aromaticum ini memiliki beragam manfaat, tidak hanya sebagai penyedap makanan, tetapi juga untuk mengobati berbagai macam penyakit. 

Cengkih mengandung senyawa aktif seperti minyak volatil, fenilin, karyofilin, kaemprefol, kampestrol, karbohidrat, asam oleanolik, stigmasterol, sitosterol, rhamnetin, vitamin, carvacrol, thymol, eugenol dan cinnamaldehyd. 

Untuk mengetahui lebih dekat apa saja manfaat yang dapat Anda petik dari tanaman tropis ini, berikut adalah penjelasannya :

1. Mengobati sakit gigi.

Dalam buku Herbal Indonesia Berkhasiat, cengkih disebutkan dapat membantu mengatasi sakit gigi. Bagian yang digunakan sebagai obat adalah bunga cengkih. Cara pemanfaatannya, ambil sebanyak 5 sampai 10 butir bunga cengkih lalu disangrai dan ditumbuk hingga halus. Bubuk cengkeh bisa ditaburkan di gigi yang sedang sakit.

2. Mengatasi noda jerawat

Seperti dikutip Health.com, Cornelia Zicu, seorang staf dari Elizabeth Arden Red Door Spas, mengatakan, cengkeh dapat dimanfaatkan untuk menghilangkan noda bekas jerawat berkat kadungan senyawa euganol (antiseptik alami yang menyeimbangkan kulit), serta mencegah timbulnya jerawat.

Cara penggunaannya: campurkan 1 sendok teh cengkeh tanah, 1 sendok teh madu, dan 3 tetes jus lemon segar dalam mangkuk kecil. Setelah itu, oleskan ke seluruh wajah Anda dan biarkan selama 20 menit, lalu bilas dengan air dingin untuk mendapatkan hasil terbaik.

3. Mengatasi infeksi pernapasan
Percaya atau tidak, teh yang mengandung cengkeh dapat membantu Anda mengatasi infeksi pernapasan. "Cengkeh bekerja sebagai ekspektoran, melonggarkan lendir di tenggorokan dan kerongkongan," ujar Neil Schachter, MD, seorang profesor dari Mount Sinai School of Medicine di New York City.

Untuk mendapatkan hasil maksimal, Dr Schachter pun memberikan cara penyajiannya: campurkan 2 batang cengkeh, selembar kayu manis, dan 2 biji kapulaga, lalu dihancurkan. Setelah itu, tempatkan dalam sebuah cangkir, tambahkan air mendidih, dan biarkan selama 1-2 menit.

4. Pewangi pakaian alami
Siapa yang sangka ternyata cengkeh juga bisa dimanfaatkan sebagai aroma pewangi pada pakaian. Taruhlah beberapa batang cengkeh ke dalam lemari pakaian Anda. Aroma cengkeh yang pedas akan menutupi bau tak sedap dan menjaga barang-barang Anda tetap segar. Untuk menjaga agar aroma tetap terjaga, Anda bisa menggantinya setiap 2-4 minggu sekali.

5. Pembersih yang ramah lingkungan
Untuk membersihkan dinding kamar mandi tak selalu harus menggunakan sabun atau bahan kimia lainnya. Sekarang Anda bisa menggunakan cengkeh sebagai gantinya. "Cengkeh bekerja sebagai antiseptik alami. Minyak cengkeh dapat mengurangi jamur atau bakteri yang ada pada perabotan rumah tangga dan mencegah kuman datang kembali," kata Sara Snow, seorang ahli eco-cleaner dan penulis buku.

Cara penggunaannya: tambahkan sejumput minyak cengkeh (sekitar 1/2 sendok teh) untuk 2 cangkir air dan tuangkan ke dalam sebuah botol semprot yang kosong. Lalu semprotkan pada tempat-tempat yang rentan terpapar kuman atau bakteri, seperti dinding kamar mandi.Image

Rabu, 18 Februari 2015

PENGOBATAN TRADISIONAL DENGAN CENGKEH


Orang Minang menyebut tumbuhan rempah yang katanya asal Maluku ini dengan nama cangkeh. Di daerah pesisir pantai ataupun di pulau tengah laut, tumbuhan ini banyak ditanam.

Secara tradisional, cengkeh (syzygium aromaticum) digunakan masyarakat untuk menghangatkan badan, mewangikan mulut dan menghilangkan rasa kantuk. Rasanya yang sedikit pedas dan dingin, membuatnya enak digigit sedikit demi sedikit di kala hujan.

Rasa dan aroma cengkeh dikenal sangat tajam, bermanfaat melancarkan sirkulasi darah. Selain itu, juga mampu mengusir meriang, penyakit-penyakit gangguan peredaran darah, seperti sakit kepala, stroke bahkan jantung pun dapat teratasi.

Jurnal Protaglandins, Leukotrienes and Essential Fatty Acids yang diterbitkan Harcourt Publishers Ltd mengungkapkan, cengkeh memiliki kemampuan antikoagulan (pencegah penggumpalan darah). Daya kerjanya sama hebat dengan aspirin.

Salah seorang ilmuwan dari University of Wisconsin Amerika Utara juga mengungkapkan, cengkeh mengandung suatu senyawa antibeku darah. Zat ini dapat melonggarkan pembuluh darah jantung yang tersumbat.

Lantaran bisa melancarkan peredaran darah itu pulalah, cengkeh dipercaya mampu mengatasi masalah lemah syahwat atau impotensi. Jika cengkeh dapat melancarkan peredaran darah ke seluruh tubuh, tentu mantap juga melancarkan aliran darah menuju penis. Sayangnya, anggapan yang satu ini perlu pembuktian lebih lanjut.

Dari berbegai penelitian, diketahui cengkeh berkhasiat sebagai antibakteri alami. Dalijit Arora, seorang ahli mikrobilogi dari India membuktikan, cengkeh dapat membunuh hampir semua bakteri penyebab penyakit yang ditelitinya, termasuk bakteri-bakteri ‘bandel’ yang sudah kebal dengan racun obat-obat antibiotika. 

Berdasarkan penelitian ini dapat dimengerti, mengapa para herbalist menempatkan cengkeh sebagai tumbuhan pengobat radang. Sebab radang bisa dipicu oleh infeksi bakteri.

Cengkeh juga dikenal dapat mengobati batuk dan rasa tak nyaman di perut. Lebih dari itu, ia juga bisa digunakan sebagai obat bius. Kandungan kimiawinya memungkinkan cengkeh menjadi obat anestesi lokal. Dalam dunia farmasi, serbuk daun cengkeh sering digunakan sebagai obat penghilang rasa sakit. Selain itu juga bisa menghilangkan nyeri dan ngilu akibat sakit gigi.

Penyakit lainnya yang bisa disembuhkan oleh cengkeh, antaranya, sakit perut, mual, muntah, masuk angin dan perut kembung, terlambat haid dan rasa sakit sewaktu haid, keputihan, radang lambung (gastritis), cegukan (hiccups), asam urat tinggi, sinusitis, rematik, dan campak, batuk, suara serak, TBC, dan meningkatkan nafsu makan.

Untuk masuk angin, ambil 10 butir cengkeh, seduh dengan air panas, lalu minum sebagai teh. Menyembuhkan mual atau muntah. ambil 10 butir cengkeh, 20 gram asam jawa, dan gula aren secukupnya. Rebus bahan dengan 400 cc air sampai bersisa 200 cc. Saring air rebusan. Minum selagi hangat 2 kali sehari, masing-masing 100 cc.

Bagi penderita sakit kepala, sediakan 5 butir cengkeh, 5 gram kayu manis, 5 gram biji pala, dan 5 butir merica. Haluskan hingga menjadi bubuk. Seduh dengan 100 cc air panas, kemudian minum.

Sakit perut karena haid, segera sediakan 5 butir cengkeh, 7 butir ketumbar, 10 gram kunyit, dan 5 gram biji pala. Setelah dicuci, rebus bahan dengan 400 cc air hangat tersisa 200 cc. Saring, lalu minum air rebusan selagi hangat.

Untuk penderita rematik dan asam urat tinggi, sediakan 5 butir cengkeh, 200 gram ubi jalar merah, 5 butir kapulaga, 5 gram biji pala, 1 gram kayu manis, 15 gram jahe merah, dan 10 butir merica. Rebus bahan dengan 1.500 cc air hingga tersisa 500 cc. Minum air rebusan dan ubi jalarnya dimakan.

Penyakit sinusitis, segera ambil cengkeh secukupnya. Keringkan, lalu giling sampai jadi bubuk. Tiupkan ke hidung dengan menggunakan sedotan dengan takaran secukupnya.

Untuk sakit gigi, sangrai 10 butir cengkeh sampai hangus. Giling sampai halus, masukkan kelubang gigi secukupnya, lalu tutup dengan kapas. Lakukan 2 kali sehari. Cara lain, sumbat gigi yang berlubang dengan kapas yang telah ditetesi minyak cengkeh.

Gigi rusak juga dapat diobati denggan cengkeh. Ambil 20 helai daun cengkeh yang belum tua, rebus dengan 600 cc air. Setelah air rebusan dingin, gunakan untuk berkumur-kumur berulang kali. Jemur daun sirih tadi lalu kunyah.

Bau mulut tak sedap, segera ambil 10 butir cengkeh. Setelah dicuci, seduh dengan 200 cc air panas. Diamkan selama 5 menit. Saring airnya dan gunakan untuk berkumur-kumur. Lakukan setiap hari secara rutin.

Penyakit kolera dan menambah denyut jantung, bisa diobati dengan bunga cengkeh yang sudah kering. Caranya, cengkeh dikunyah dan diminum airnya, dilakukan setiap hari. Minyak cengkeh juga dapat memperkuat lendir usus dan lambung serta menambah jumlah darah putih.

Bagi penderita campak, sediakan 10 biji bunga cengkeh dan gula batu. Bunga cengkeh kemudian direndam sama air masak semalam, 
kemudian ditambah dengan gula batu dan diaduk sampai merata. Setelah itu diminum sedikit demi sedikit

Untuk keperluan menghitamkan alis mata, sediakan 5-7 biji bunga cengkeh kering dan minyak kemiri. Lalu bunga cengkeh dibakar sampai hangus, kemudian ditumbuk sampai halus dan ditambah dengan minyak kemiri secukupnya. Setelah itu, dioleskan pada alis mata setiap sore hari.

Selain bunganya, minyak cengkeh juga memiliki khasiat hebat. Ia termasuk kategori minyak atsiri, yang dapat digunakan sebagai pengobatan alternatif. Minyak cengkeh dikenal sebagai antibiotik, anti-virus, anti-jamur dan memiliki khasiat sebagai antiseptik. Selain itu ditemukan pula sekitar 60-90 persen eugenol dalam minyak cengkeh.

Kandungan lain yang tedapat di dalamnya adalah zat mangan, asam lemak omega 3, magnesium, serat, zat besi, potasium dan juga kalsium. Vitamin yang diperlukan oleh tubuh juga ada di dalamnya terutama vitamin C dan vitamin K.

Berdasarkan penelitian diketahui bahwa minyak cengkeh dapat mengurangi peradangan dalam tubuh, meningkatkan sistem kekebalan tubuh secara alami, memperlancar sirkulasi darah, meningkatkan metabolisme serta membantu mengatasi stres dan depresi.

Untuk memperbaiki kondisi pernapasan, terutama penderita pilek, hidung tersumbat, infeksi virus, asma, TBC atau bronchitis bisa menggunakan minyak cengkeh. Minumlah campuran 10-15 tetes minyak cengkeh dalam segelas air matang. Ini juga efektif untuk mengatasi gejala sakit tenggorokan.

Untuk sakit gigi, zat eugenol yang terkandung dalam minyak cengkeh, bisa menjadi pembunuh rasa sakit sekaligus bakteri dan jamur secara alami. Teteskan minyak cengkeh dan minyak zaitun ke bola kapas, lalu tempelkan pada gigi yang berlubang atau sakit. Teknik ini juga bisa mengurangi peradangan.

Mengurangi nyeri otot dan sendi, dikarenakan dalam minyak cengkeh terdapat kalsium, minyak omega 3 dan zat besi. Semuanya dapat berkontribusi dalam menguatkan sendi dan tulang di tubuh. Minyak cengkeh juga bisa merawat kondisi kulit, terutama mengobati bekas gigitan serangga dan mengurangi kemungkinan infeksi.

Sekedar peringatan, bagi orang yang memiliki sensitifitas tinggi (hipersensitif), sebaiknya berhati-hati dalam penggunaannya untuk menghindari reaksi alergi. Selain itu, bagi orang yang sedang mengonsumsi obat antikoagulan (pengencer darah) atau obat antiplatelet, sebaiknya mempertimbangkan kembali untuk menggunakannya dan berkonsultasilah terlebih dahulu dengan dokter.

Walau memiliki banyak khasiat, sayangnya banyak pohon cengkeh yang saat ini ditebang. Para petani cengkeh selama ini hanya memperuntukkan cengkehnya untuk keperluan campuran rokok kretek. Begitu harga anjlok, mereka beramai-ramai menebang pohon cengkehnya.

Mungkin untuk keperluan kesehatan keluarga, ada baiknya cengkeh ditanam di halaman. Minimal sebagai tanaman pot, dengan sistem tumbuhan yang telah dibonsaikan (berbagai Sumber).

Selasa, 17 Februari 2015

MENCEGAH PIKUN DENGAN GINKGO BILOBA



Lupa itu memang menjengkelkan. Sudah hampir ingat pada sesuatu yang ingin dikatakan, tetapi otak tetap diblok, tidak ingat lagi. Kalau ini terjadi hanya kadang-kadang saja, orang masih belum panik. Tetapi kalau itu terjadi berkali-kali dalam waktu singkat, orang mulai prihatin.

Di Jerman, “penyakit lupa” dicegah dengan ekstrak daun Ginkgo Biloba yang khasiatnya sudah diteliti sejak tahun 1960. Ditemukan bahwa ekstrak daun Ginkgo Biloba membantu kelancaran peredaran darah perifer di daerah akral (anggota badan) yang jauh dari jantung, seperti ujung jari, ujung kaki, daun telinga. Kelancaran ini membuat orang segar kembali dan tidak lekas capek. Apakah dengan itu “penyakit” sering lupa juga bisa disembuhkan?

Beberapa peneliti obat di Jerman menyimpulkan, “Ya.” Tetapi rekan-rekannya di Amerika Serikat, “Tidak.” Walaupun begitu, para penganut di kubu Jerman yakin bahwa daerah otak juga terkena imbasnya, melihat kebugaran jasmani yang diperoleh membuat orang yang bersangkutan juga berpikiran jernih. Ingatan dan konsentrasi berpikir yang tadinya amburadul niscaya juga diperbaiki.

Ekstrak itu kemudian diakui oleh pemerintah Jerman sebagai obat pikun, dan disetujui untuk “dilempar” ke tengah masyarakat. Dicetak sebagai tablet dan dragee, ekstrak yang sudah dikeringkan itu dipasarkan dengan berbagai merek di pasar swalayan. Jutaan butir ditelan setiap hari oleh para manula Jerman yang dalam usia senjanya masih ingin tetap bugar dan tidak ingin sebentar-sebentar lupa, sebentar-sebentar lupa.

Uji coba yang sudah dilakukan di New York Institute for Medical Research menunjukkan, ekstrak Ginkgo Biloba murni dengan nomor pendaftaran obat EGb 761 buatan Jerman, memang benar berkhasiat terhadap pasien penyakit Alzheimer, tetapi kerjanya lamban sekali. Enam bulan sampai satu tahun baru tampak ada efeknya. Khasiatnya hanya tampak pada orang-orang tertentu. Penelitian itu menimbulkan kontroversi. Mengapa meneliti obat pikun saja kok sampai meneliti khasiatnya terhadap penyakit Alzheimer? Penyakit ini lebih parah daripada penyakit cuma sering lupa.

Ternyata, alasannya karena penyakit Alzheimer sudah ada uji standarnya yang bisa dipakai untuk mengukur kesembuhan. Sedangkan “penyakit” sering lupa tidak ada. Pasien percobaan yang sudah diberi ekstrak Ginkgo Biloba selama 52 minggu, ternyata hanya 27% yang memperoleh kesembuhan sebanyak 4 point dalam skala pengukur penyakit Alzheimer. Yang diukur ialah memori, penalaran, dan tingkah laku menjaga diri. Padahal daun Ginkgo Biloba itu di Jerman tidak dimaksudkan untuk menyembuhkan penyakit Alzheimer, melainkan mengembalikan kebugaran tubuh saja, termasuk otak, sehingga mencegah penurunan daya ingat.

Sementara penelitian masih dilanjutkan di Amerika, ekstrak Ginkgo Biloba dalam berbagai kepekatan, kemurnian (dicampur dengan tanaman lain, bahkan ada yang diberi protein, vitamin, dan mineral) sudah beredar luas di Eropa dan Amerika.

Hanya kekurangan oksigen

Hasil uji coba terhadap penyakit itu didiskusikan di kalangan American Medical Association, pada 21 Oktober 1997 yang lalu. Ketua tim peneliti, Pierre Le Bars, memberi penjelasan bahwa uji coba itu lebih banyak menimbulkan teka-teki daripada memberi penjelasan bagaimana duduknya perkara kok sampai daun itu bisa menghambat penurunan daya ingat pada pasien penyakit Alzheimer.

Penyakit ini sejenis dementia (gangguan kronis dalam proses mental) karena otak sedang sakit organis, seperti rusak dipondoki parasit misalnya, atau terganggu oleh tumor. Gejalanya selain sering lupa, juga disorientasi (tak tahu lagi di mana sedang berada, sehingga tak mampu menemukan jalan kembali), tak mampu bernalar, dan tak mampu menjaga (mengendalikan) diri.

Mekanisme kerja daun Ginkgo Biloba terhadap otak penderita Alzheimer belum jelas, walaupun sudah berhasil menghambat laju penyakit itu. Ada suatu zat yang niscaya berperan dalam hal ini, yang untuk sementara waktu diberi nama ginkgolid dan bilobalid (sejenis flavon glikosida). Tetapi apalah arti sebuah nama! Dua buah, malahan! Dalam uji coba di Jerman sebelumnya, yang dilakukan terhadap orang-orang yang sering lupa, diasumsikan bahwa penyebab gangguan itu bukan otak yang sedang rusak seperti pada penderita penyakit Alzheimer, tetapi cuma kekurangan oksigen. Otaknya tidak apa-apa.

Kekurangan ini gara-gara pembuluh darah ke otak sudah banyak yang menyempit karena dinding bagian dalamnya ditempeli endapan kapur dan kolesterol jahat. Kejadian ini terdapat pada orang-orang yang sudah lanjut usia, 60 tahun ke atas. Kekurangan oksigen di daerah otak karena peredaran darah agak terganggu ini menimbulkan kemunduran daya pikir, malas berpikir, atau telmi (telat mikir). Daya konsentrasi pikiran juga berkurang, dan akhirnya daya mengingat-ingat nama, istilah, tanggal, dan lainnya juga amburadul.

Memang kekurangan itu belum sampai menimbulkan rasa muter-muter, pingsan, atau stroke. Sebab, darah masih beredar memasok oksigen ke dalam otak, tetapi pasokannya yang kurang. Kalau dibiarkan berlarut-larut tanpa usaha menormalkan kembali pasokan oksigen seperti semula (misalnya dengan olahraga pernapasan secara teratur, jalan kaki pagi teratur juga, berenang ringan seminggu sekali, dan pantang merokok sama sekali), sering lupa itu makin parah. Seorang profesor yang menunjukkan gejala sering lupa dikatakan pikun. Bukan karena pandainya, tetapi karena tuanya. Keadaan ini berhasil dihambat dengan ekstrak Ginkgo Biloba.

Diduga, sari daun itu mampu mengencerkan darah, sehingga aliran yang semula lamban di daerah otak menjadi lancar. Istilah “mengencerkan darah” memang gambaran yang terlalu disederhanakan. Penjelasan yang lebih ilmiah ialah, sari daun itu menghambat pembentukan PAF (platelet activating factor). PAF sengaja dibentuk secara imunologis oleh sejumlah platelet (butir darah merah), agar darah lebih kental, untuk menghambat pendarahan pada dinding pembuluh darah yang luka, misalnya. Kekentalan ini menghambat peredaran. Apalagi kalau pembuluh darahnya sudah banyak yang menyempit karena “pengapuran”. Kalau pembentukan PAF dihambat oleh sari daun Ginkgo Biloba, darah tidak jadi mengental. Alirannya ke otak lancar kembali, dan otak tidak kekurangan oksigen lagi.

Pohon berdaun suplir

Seperti apa pohon antipikun itu? Pohon Ginkgo Biloba batangnya bisa sampai ketinggian 24 m, dengan cabang yang sama kakunya dengan batang. Pucuk batangnya meruncing seperti lembing, dan semuanya ditutup oleh daun kecil-kecil yang melembutkan sosok pohon itu, tanpa menyembunyikan bentuk dasarnya. Daunnya seperti suplir postar, sampai orang Inggris menyebutnya Maidenhair tree.

Warnanya hijau kekuning-kuningan, dan bentuknya seperti kipas terbelah, dengan urat daun yang menyebar secara radial. Menurut versi orang Cina, bentuk daun itu seperti kaki bebek, sampai para penulis mereka abad XVI menyebutnya pohon kaki bebek.

Nama gin go diciptakan oleh orang Jepang sebagai versi mereka dari nama Cina yin kuo (buah perak). Buahnya memang putih mengkilat seperti perak. Gara-gara buah inilah pohon itu diperkebunkan orang untuk dipanen bijinya. Biji yang sudah dibakar amat populer di Tiongkok kuno sebagai pengiring minum bir kalau orang mau kongkow-kongkow. Peranannya seperti kacang bawang dan biji mete zaman sekarang.

Dunia Barat baru mendengar tentang pohon itu ketika Engelbert Kaempfer menulisnya dalam laporan misi diplomatiknya ke Tokyo tahun 1690. Dokter perusahaan dagang Belanda yang ditempatkan di Jepang ini diakui sebagai penemu Ginkgo Biloba. Ia pula yang membawa tanaman itu untuk pertama kalinya ke Utrecht, Belanda, pada 1730, bersama bibit pohon magnolia dan ceri Jepang. Kew Gardens di Inggris membeli bibit Ginkgo Biloba pada 1754 dari seorang penangkar bibit di London. Di Kebun Raya Kew Gardens inilah, ia dibaptis sebagai adiantifolia (berdaun suplir Adiantum). Memang ia satu-satunya pohon di dunia yang daunnya seperti paku.
Gara-gara pohon itu, para taksonomis tumbuh-tumbuhan sepakat untuk menciptakan nama familias Ginkgoaceae. Satu-satunya familias di dunia yang anggotanya cuma satu, Ginkgo Biloba.

Hanya jantan yang menyenangkan

Pohon itu juga “sakti”. Jenis-jenis lain yang hidup sezaman dengan dia sudah punah pada akhir zaman Trias, era Mesozoicum (190 juta tahun yang lalu), tetapi ia tetap bertahan, hidup terus sampai zaman modern sekarang ini, sebagai semacam fosil hidup. Tidak jelas dalam sejarah, mengapa ia bisa bertahan begitu lama dari zaman ke zaman. Tetapi para ilmuwan tidak pernah kehabisan teori.

Diduga, bertahannya karena yang tumbuh di pegunungan tinggi jarang terserang hama (termasuk manusia) dan polusi udara. Merekalah yang kemudian menurunkan Ginkgo generasi muda pada zaman-zaman kemudian yang mampu menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan. Di antara generasi baru ini malah ada yang tenang-tenang saja disiksa dalam pot pinggir jalan dalam kota yang tercemar berat oleh udara knalpot kendaraan macet (di Fifth Avenue, New York).

Sebelum jenis-jenis pohon runjung Conifera berkembang, pohon berdaun suplir sudah menguasai daratan Amerika, Asia, dan Australia. Ketika umat manusia muncul di pentas dunia, pohon itu “mengungsi” ke hutan-hutan Pegunungan Chekiang di sebelah timur, dan Sechuan di wilayah barat Cina. “Mengungsi” dalam hal ini ialah bertahan di daerah “pengungsian”, sedangkan rekan-rekannya di daerah lain sudah punah oleh berbagai sebab.

Untung ada pencinta lingkungan dan pelestari sumber daya alam yang menanamnya di taman-taman kuil di Cina, dan kemudian di Jepang. Ini menurut penuturan beberapa penulis Cina abad VIII. Tanpa mereka, mungkin kita tidak akan mewarisi jenis pohon ini di dataran rendah tempat pemukiman orang.

Selain sebagai tanaman obat, pohon antipikun ini juga ditanam sebagai penghias taman. Di daerah beriklim empat, saat yang paling cantik dari penampilan pohon itu ialah akhir musim gugur, ketika daunnya yang hijau berubah kuning mentega yang cemerlang. Keindahannya memang sebentar, karena daun itu segera gugur. Tetapi pertumbuhannya yang penuh, dan lebih leluasa bergoyang-goyang itu benar-benar mengesankan.

Di Amerika dikembangkan varietas yang tumbuh tegak, untuk ditanam sebagai penghias tepi jalan. Tetapi yang lebih indah sebenarnya varietas yang tumbuh melebar, atau yang daunnya menggelantung lebih luwes.

Pohon ini berumah dua. Bunga jantannya tinggal di rumah (pohon) lain, tidak serumah dengan bunga betina. Sayang, pohon betina ini berbau busuk, kalau buahnya sudah masak. Orang lebih suka menanam pohon jantan di halaman rumah, daripada memelihara pohon betina

Hasil translate langsung dari google